20 Februari 2012

Tur Jepara: Dalam Hujan Tetap Bersuara


Kota lumpia Semarang dipilih menjadi titik pertemuan semua anggota Spartacks yang akan berangkat ke Jepara pada 19 Februari kemarin. Tidak adanya akses langsung ke Jepara dari beberapa kota besar tempat Spartacks banyak bermukim seperti: Bandung, Jabodetabek, dan Yogyakarta adalah alasannya. Rombongan dari Bandung dan Jabodetabek sampai di kota ini hampir bersamaan dengan kendaraan yang berbeda. Rombongan dari Bandung yang mengendarai mobil sedangkan Jabodetabek menumpangi kereta api kelas ekonomi sampai di Semarang saat matahari pagi mulai merekah.
Lelah dan kantuk setelah melewati perjalanan jauh raib dari wajah mereka dalam pertemuan yang hangat di stasiun Poncol, sebelum menuju kost salah seorang teman (Guri Ridola) di kawasan kampus Undip, Tembalang, yang menjadi tempat berkumpul terakhir sebelum ke Jepara. Pertandingan antara Semen Padang FC melawan Persijap Jepara yang akan dihelat pada pukul 19.00 memberikan kesempatan mereka untuk beristirahat sejenak. Rombongan Yogyakarta seperti sejalan dengan hujan ketika sampai di Semarang, tepat ketika dua rombongan sebelumnya lelap dalam tidur masing-masing.
Menuju kota ukir Jepara selama dua jam perjalanan, dengan mengendarai empat mobil rombongan berangkat pukul setengah tiga dari Semarang. Gerimis menyambut ketika sampai di tujuan. Beberapa orang perwakilan Banaspati juga turut menjemput untuk mendamping perjalanan ke stadion. Rombongan akhirnya dibagi menjadi dua, satu ke hotel Jepara Indah untuk menemui pemain dan memberi semangat langsung, dan rombongan lainnya langsung menuju stadion Gelora Bumi Kartini.
Gerimis hilang ketika kami semuanya berkumpul di sekretariat Banaspati untuk bersilaturrahmi dan pengurusan masalah tiket. Hangatnya sambutan seolah mengalahkan cuaca dingin akibat gerimis yang turun. Berbagi cerita, berbagi tawa adalah tradisi yang senantiasa dilakukan sebelum bersaing dalam memberikan dukungan kepada tim yang dibela.
Dengan diiringi perwakilan Banaspati rombongan menuju tribun Selatan, tribun khusus untuk tamu di stadion Gelora Bumi Kartini. Tirai air dari langit turun lebih besar hingga seluruh rombongan kuyup ketika pertandingan baru akan dimulai. Beberapa spanduk sebagai “supporter bisu” dibentangkan dipagar stadion. Setelah itu berbagai yel-yel, nyanyian, dan mars Spartacks bergema seperti hendak mengalahkan bunyi hujan dan suara supporter Persijap untuk mendukung Semen Padang FC.
Feri Ferdian, Theo, Fiki, Radith bergantian menjadi dirigen untuk mengomandoi rombongan meneriakan yel-yel, mars, dan nyanyian. Mulai dari “Spartacks datang, Semen Padang pasti menang…Alah lamo denai manantikan…Nasi padang, ikan randang…Taksi biru, taman melati..” sampai “Kampuang Den Jauah Di Mato” meliuk-liuk di udara, juga di antara gema suara supporter lawan. Bunyi senar dipukul yang dibawa oleh rombongan Jabodetabek menambah semangat dan menguatkan detak dalam dada untuk terus mendukung Semen Padang dalam keadaan hujan ataupun panas.
Hujan hanya berhenti turun ketika jeda babak pertama, hingga tidak ada pilihan lain untuk tetap hangat selain dengan bersorak dan bergerak. Hasil akhir yang pahit dan harus diterima tidak menyurutkan semangat rombongan untuk terus memberikan dukungan kepada Semen Padang FC. Dalam hujan kita tetap bersuara. Barangkali dapat diartikan secara harfiah dan pemaknaan. Secara harfiah telah dibuktikan. Secara pemaknaan hujan dapat berarti kekalahan yang mesti kita terima. Hujan yang membagi basah secara rata, kepada pemain, official, supporter, dan seluruh warga Sumatera Barat dan perantau Minangkabau di manapun berada.
Selama-lamanya hujan turun pasti akan reda jua, sebasah-basahnya tubuh pasti akan kering jua. Sebuah semangat masih tersimpan dalam dada rombongan tur Jepara kemarin. Kalah bukan alasan untuk berhenti memberikan dukungan kepada tim, mencari-cari kambing hitam, atau menghujat pemain dan official yang telah berusaha keras sebelum dan selama pertandingan. Kalah adalah perjalanan yang mesti ditempuh. Dan memberikan dukungan penuh adalah langkah-langkah yang terus akan digerakkan. Semoga dan senantiasa

Sasaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar