10 Februari 2012

Dunia Baru


Perjalanan ke manapun dan kapanpun tentunya selalu melahirkan cerita baru, inspirasi baru, teman baru, pemikiran baru dan hal lainnya yang baru. Barangkali karena itu saya suka menyebut perjalanan  dengan cerita langkah. Langkah yang mengantarkan pada cerita dan cerita yang terus melangkah.
Langkah kali ini ke kota Bandung yang termasuk dalam 10 kota terkreatif di dunia dan menjadi kota tujuan ke dua anak muda Malaysia setelah New York. Ke kota ini kami dari komunitas Lacikata dan Hysteria Semarang berkunjung dalam rangka studi banding komunitas ke beberapa komunitas di sini. Iklim berkomunitas yang baik di kota ini menghasilkan komunitas-komunitas yang mapan dan eksis sampai sekarang. Geliat anak mudanya yang selalu ingin menciptakan kebaruan dan tetap mempertahankan tradisi menjadi pemikatnya. Keadaan yang sulit ditemukan dari kota tempat kami berkegiatan, yaitu Semarang.
Diskusi yang berasap-asap dengan beberapa orang teman sangat membuka pikiran. Mulai dari sastra hingga fashion dan tentunya perempuan. Di belakang terminal Ledeng tepatnya di kost seorang teman yang memiliki pemandangan indah dari lantai tiganya, yaitu dapat melihat kota Bandung hampir keseluruhannya cerita-cerita baru seperti angin yang berhembus. Kopi dan rokok jadi pelengkap dan beberapa buku yang belum tuntas dibaca.
Hari itu saya mendapat dunia baru lewat dua buku yang diberikan oleh seorang teman. Hikayat Pemanen Kentang yang merupakan antologi tunggal puisinya dan Cinta Adalah Kesunyian kumpulan cerpen peraih nobel. Dua buku itu adalah oleh-oleh dalam cerita langkah kali ini. Oleh-oleh yang belum sempat saya nikmati sepenuhnya sampai tulisan ini selesai. Namun saya merasa bahagia ketika menatapnya dan yakin dua buku itu dapat melahirkan beberapa cerita baru. Karena cerita demi cerita itu bagai lingkaran setan yang tak pernah putus-putus. Jadi cerita apalagi yang tidak bisa kau tuliskan kepada kami. 

2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar