Perjalanan
ke manapun dan kapanpun tentunya selalu melahirkan cerita baru, inspirasi baru,
teman baru, pemikiran baru dan hal lainnya yang baru. Barangkali karena itu saya
suka menyebut perjalanan dengan cerita
langkah. Langkah yang mengantarkan pada cerita dan cerita yang terus melangkah.
Langkah
kali ini ke kota Bandung yang termasuk dalam 10 kota terkreatif di dunia dan
menjadi kota tujuan ke dua anak muda Malaysia setelah New York. Ke kota ini
kami dari komunitas Lacikata dan Hysteria Semarang berkunjung dalam rangka
studi banding komunitas ke beberapa komunitas di sini. Iklim berkomunitas yang
baik di kota ini menghasilkan komunitas-komunitas yang mapan dan eksis sampai
sekarang. Geliat anak mudanya yang selalu ingin menciptakan kebaruan dan tetap
mempertahankan tradisi menjadi pemikatnya. Keadaan yang sulit ditemukan dari
kota tempat kami berkegiatan, yaitu Semarang.
Diskusi
yang berasap-asap dengan beberapa orang teman sangat membuka pikiran. Mulai
dari sastra hingga fashion dan tentunya perempuan. Di belakang terminal Ledeng
tepatnya di kost seorang teman yang memiliki pemandangan indah dari lantai
tiganya, yaitu dapat melihat kota Bandung hampir keseluruhannya cerita-cerita
baru seperti angin yang berhembus. Kopi dan rokok jadi pelengkap dan beberapa
buku yang belum tuntas dibaca.
Hari
itu saya mendapat dunia baru lewat dua buku yang diberikan oleh seorang teman.
Hikayat Pemanen Kentang yang merupakan antologi tunggal puisinya dan Cinta
Adalah Kesunyian kumpulan cerpen peraih nobel. Dua buku itu adalah oleh-oleh
dalam cerita langkah kali ini. Oleh-oleh yang belum sempat saya nikmati
sepenuhnya sampai tulisan ini selesai. Namun saya merasa bahagia ketika
menatapnya dan yakin dua buku itu dapat melahirkan beberapa cerita baru. Karena
cerita demi cerita itu bagai lingkaran setan yang tak pernah putus-putus. Jadi cerita
apalagi yang tidak bisa kau tuliskan kepada kami.
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar