di tapak yang masih lekat pada jejak
alas kaki penunggang ia pasang
yang pandai memilih jalan dan
lihai menghindar nganga lubang
payung hitam dilipat dan diikat erat
remas pada ujung baju turut dilepas
ke padang ilalang ia jelang untuk merangkai miang jadi kembang
sebelum api jadikan jerebu sebelum angin lesapkan jalan pulang
genggam sepasang bingkai siap pasang untuk yang mengendap:
di ujung lidah sudut mata dan ujung jari
seiring pagi menikam malam
ia menjadi benang-benang bening
menjangkau ujung seberang
tempat tatap ingin berkandang
agar tak selamanya jadi penumpang
yang hanya tahu tempat berpegang
Semarang, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar