10 Mei 2011

Maut Musim Malam



di tapak yang masih lekat pada jejak
alas kaki penunggang ia pasang
yang pandai memilih jalan dan
 lihai menghindar nganga lubang
payung hitam dilipat dan diikat erat
 remas pada ujung baju turut dilepas

ke padang ilalang ia jelang untuk merangkai miang jadi kembang
sebelum api jadikan jerebu sebelum angin lesapkan jalan pulang
genggam sepasang bingkai siap pasang untuk yang mengendap:
di ujung lidah sudut mata dan ujung jari

seiring pagi menikam malam
 ia menjadi benang-benang bening
menjangkau ujung seberang
 tempat tatap ingin berkandang
agar tak selamanya jadi penumpang
yang hanya tahu tempat berpegang

Semarang, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar