Ia hanya mengalir
Tidak mengenal pasang surut
Tanpa aur tebing memerah
Serupa wajah lelaki pemancing
yang menggenggam joran kayu
Kincir air tak kenal lagi lumut
Ia telah berkarib rayap dan semut
Kijang air berenang lambat
Dekat mujair yang melarat
Batu-batu kecil menjadi rumah-rumah batu di seberang
Tempat seorang puan resah menunggu lelakinya pulang
Walau di batang waktu ia mulai bertubuh sungai
Mulai lelah membasahi reranting hingga dedaunan
Untuk buahnya yang akan jadi karib ikan dalam rumah batu
Ia tetap batang air, batang air.
Yang mengalir dan tak mengenal pasang surut
Batusangkar, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar