4 Oktober 2011

Yang Hilang Yang Tak Sempat Dipandang



Kutemukan kau pada gelap siang dan terang malam
Di tempat yang tidak diketahui mata kita berjumpa
Percakapan tentang derita dan cerita cinta
Adalah api yang tak mengenal kata padam

Udara di sekitar menjelma tubuh yang ditunggu
Kutukan ibarat peluru yang ditembakkan waktu
Dari retakkan bulan darah mengalir ke mata
Bermuara di dada yang setia menampung segala

Kata telah menemukan jalan ke dalam kalimat
Bagai tukang pos yang setia merapal alamat
Karena hilang hanyalah yang datang tak sempat dipandang
Seperti cinta bisu di lidah namun mengerang dalam dada

Semarang, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar