24 Oktober 2011

Melempar Gerbong Kereta Api



Kereta api ini engkau yang pilihkan.
Mimpiku terburai di jendela, untung tidak pecah.
Tadi kau mencintaiku. Punggung orang jadi kekasihku.
Kereta api tidak berhenti seperti mimpi.
Tidak ada mimpi di balik kelopak mata.
Gerbong-gerbong dalam tubuh sesak
Tidak ada stasiun di tanganku

Siang ini orangan sawah kesepian: ditinggal petani dan padi
Terlalu susah mencari katak juga buah jambu
Seorang bocah  ingin naik kereta api.
Tadi ia mendengar cerita kereta api dari kakeknya
Ia memungut bongkah tanah kering.
Sebentar kereta api menghibur orangan sawah.

Aku lemparkan bongkah tanah ke jendela kereta api.
Terburai tapi tidak memecah.
Kereta itu terlalu panjang.
Pagar ladang tebu di seberang
Di luar gerah. Tidak ada irigasi di tubuhku.
Kereta api membawa pergi ladang tebu
Lalu melempar ritihan bunyi peluit

Semarang, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar