29 Januari 2012

Palanta


Dibulat-pipihkan segala yang hangat sebelum angin mendinginkan
dalam kepala yang menduga-duga sejak ia masuk ke telinga
bagai melipat kue sapik panas di tangan tentram di dada
walau belum tahu siapa yang akan bertamu nanti malam

Diputus-sambungkan segala yang terentang sebelum benar-benar pulang
sebelum lapuk seperti sisa ketam kayu bayur pada senja yang selalu riuh
pengganti kayu mati di bawah tungku yang mematangkan isi periuk
walau belum tahu apa lauk dimakan malam ini

Dikubak-kuliti segala yang berisi sebelum dicuri tupai atau dibawa lalu orang ramai
sebelum kau temui di tengah kedai kopi bersama lelaki berpeci hitam bersarung bugis
sebagai biji yang daging buahnya telah habis dan akan dibuang ke kebun belakang
tempat musang membawa induk ayam hingga esok pagi cicit anaknya terdengar sebagai
erangan semua kehilangan yang telah dibulat-pipihkan, diputus-sambungkan, dan dikubak-kuliti

Semarang, 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar