Dibulat-pipihkan
segala yang hangat sebelum angin mendinginkan
dalam
kepala yang menduga-duga sejak ia masuk ke telinga
bagai
melipat kue sapik panas di tangan tentram di dada
walau
belum tahu siapa yang akan bertamu nanti malam
Diputus-sambungkan
segala yang terentang sebelum benar-benar pulang
sebelum
lapuk seperti sisa ketam kayu bayur pada senja yang selalu riuh
pengganti
kayu mati di bawah tungku yang mematangkan isi periuk
walau
belum tahu apa lauk dimakan malam ini
Dikubak-kuliti
segala yang berisi sebelum dicuri tupai atau dibawa lalu orang ramai
sebelum
kau temui di tengah kedai kopi bersama lelaki berpeci hitam bersarung bugis
sebagai
biji yang daging buahnya telah habis dan akan dibuang ke kebun belakang
tempat
musang membawa induk ayam hingga esok pagi cicit anaknya terdengar sebagai
erangan
semua kehilangan yang telah dibulat-pipihkan, diputus-sambungkan, dan
dikubak-kuliti
Semarang,
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar