26 Januari 2012

3 in 1 : Jurus Sehat Tanpa Obat



Semenjak mengenal tiga jurus ini, selama hampir empat tahun saya memilih berjarak dengan obat-obatan. Baik dari resep dokter maupun yang dijual bebas di pasaran. Demam, gejala tipes, kelelahan, dan penyakit sejenisnya adalah penyakit yang sering menimpa mahasiswa. Jurus ini saya gunakan ketika mulai merasakan sakit tersebut, artinya ketika gejalanya mulai terasa. Karena ketika itu kondisi tubuh belum terlalu lemah. Jadi tubuh masih mampu diajak beraktifitas.

Jurus Pertama: Minum air panas + pakai baju 5 lapis + Tidur dalam sleeping bed

        Dulu demam seperti jadi langganan bagi tubuh saya. Biasanya ditanggulangi dengan minum obat dari dokter. Lama kelamaan menjadi semacam kebutuhan untuk menemui dokter setiap bulannya. Padahal demam bisa diatasi tanpa harus minum obat.
        Seorang teman dari Akademi Kebidanan menyarankan minum air panas sebelum tidur untuk membantu keluarnya cairan tubuh. Keadaan kota Padang yang panas seperti cocok untuk membantu penyembuhan. Siang yang panas dapat mempercepat keluarnya keringat apalagi jika memakai pakaian sampai lima lapis dan tidur dalam sleeping bed.
Saya biasanya menggunakan jurus ini setelah makan siang. Saya merasa menjadi pemandangan aneh bagi teman-teman kost. Padang siang yang panas tidur pakai jaket di dalam sleeping bed. Kadang kita butuh keanehan juga untuk dapat sembuh.
TIdur selama 1,5-2 jam cukup membuat baju sampai lapisan ke empat basah oleh keringat. Lalu minum air putih sebanyak-banyaknya. Karena menurut teman saya sebelumnya, ketika demam usahakan agar cairan tubuh dapat berganti semaksimal mungkin.

Jurus Kedua: Mandi Subuh: 30-45 menit.

            Mungkin ada yang bertanya kenapa mandi subuh. Saya sengaja memilih subuh karena jadwal mandinya memang ketika masih subuh. Di Padang jadwal subuh paling akhir adalah jam 6, karena waktu itu matahari sudah mulai muncul dari balik jejeran bukit Barisan. Jadwal mandi saya biasanya berkisar dari pukul 05.30-06.00.
            Pada awalnya air dalam bak mandi terasa menakutkan dengan dinginnya. Seakan bak mandi adalah mulut yang akan memakan tubuh kita dan airnya yang dingin bagai taring-taring bening yang tajam akan mencabik-cabiknya (pengandaian yang terlalu dramatik).
            Pada kenyataanya, dingin air itu terasa semakin berkurang setiap kali guyuran membasahi tubuh. Semakin lama semakin cepat melakukan guyuran hingga yang terasa adalah bagai mandi air panas. Lama-kelamaan air dalam bak mandi itu akan terasa panas, membuat ketagihan untuk terus mengguyur.
            Setalah air terasa mulai panas berhentilah. Segera berpakaian, sarapan, dan tidur lagi.  Jangan sampai terlena oleh kenikmatan mandi tersebut, karena sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik. Begitu juga dengan kenikmatan yang berlebihan dapat membunuh anda.

Jurus Ketiga: Olahraga

            “Gila lo” Tanggapan ini pernah saya dapatkan dari seorang teman ketika di Semarang. Menurut dia berolah raga ketika sakit adalah kegiatan yang ekstrim. Jika dilihat saja mungkin olahraga adalah tindakan nekad yang dilakukan ketika sakit, khususnya olah raga berat seperti sepak bola, bulu tangkis, bola basket dan lainnya.
            Berolahraga ketika sakit itu hanya terasa berat pada 5 menit pertamanya. Setelah itu semua terasa seperti biasanya. Namun lama berolahraganya perlu diperhatikan. Dalam keadaan sehat anda dapat bermain futsal satu jam penuh, maka ketika sakit cukup bermain 20-30 menit saja. Cukup untuk mengeluarkan cairan/keringat dari dalam tubuh.

Saya biasanya berolahraga sebelum magrib. Lalu efeknya akan terjadi setelah magrib. Tubuh akan merasa lebih dingin daripada sebelumnya, hingga bawaannya  ingin tidur-- karena juga kelelahan. Namun ketika bangun pagi tubuh terasa lebih segar. Artinya sudah sehat walafiat

Ketiga jurus di atas saya dapatkan ketika masih kuliah di Padang, karena sering sakit dan pernah kena tipes sampai dirawat di rumah sakit. Akhirnya saya mencari altrnatif pencegahan dan pengobatan sendiri. Ketiga jurus tersebut disempurnakan ketika saya kuliah di Semarang. Dari seorang teman aktivis yang sangat militant  dengan mobilitias tinggi mengatakan “Jangan biarkan tubuhmu menguasai pikiranmu”

Pikiran adalah jurus utama untuk kesehatan jika mampu selalu berpikir positif. Namun pikiran dapat juga menjadi jurus yang menambah sakit terutama jika selalu memikirkan hal-hal negatif, tetek bengek yang berlebihan, sampai prasangka-prasangka buruk yang akan terjadi. Dalam buku The Secret dikatakan satu pikiran negatif akan menarik ribuan pikiran negatif lainnya ke dalam pikiran anda. Begitu juga dalam buku Aa Ginanjar menjelaskan pikiran-pikiran buruk yang anda sampaikan adalah doa yang akan didengarkan oleh semesta

Jadi, pikiran anda adalah  obat bagi tubuhnya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar