17 Juli 2014

5. Pesan Tentang Perasaan

Dear Mas Anom

            Maaf mengganggu kamu dengan mengirim pesan ini pada tengah malam. Tadi sore aku habis nonton film Cinta Dalam Kardus dengan seorang teman. Setelah itu kami mengobrol cukup lama tentang film itu dan hubungannya dengan keadaan kita masing-masing. Film dan obrolan kami tadi menginspirasiku untuk menulis email ini. Kamu tidak perlu balas apapun karena aku hanya ingin mengungkapkan perasaan yang aku rasakan selama ini.
            Aku masih ingat waktu kita bersama dulu, suatu siang kamu mengajakku ke pantai. Di sana aku tidak berhenti tertawa dan bercanda denganmu, dan aku merasa bahagia sekali bersamamu. Hingga hal-hal seperti itulah yang selalu aku tunggu. Kita berbicara apa saja dan menertawakan apapun yang membuat perasaanku jadi senang dan lepas tanpa beban sedikitpun.
            Tiba-tiba kamu menghilang begitu saja. Aku merasa sangat sedih ketika menyadari kamu sudah jauh dariku. Pesan-pesanku yang tidak dibalas, panggilan-panggilan telpon yang tidak dijawab dan tidak ada lagi pertemuan demi pertemuan.
            Lalu aku merasa mungkin kamu hanyalah orang yang mampir secara kebetulan dalam kehidupanku. Kita bertemu di persimpangan sebelum memilih arah jalan yang berbeda. Suatu saat kita akan pergi menuju jalan masing-masing namun aku terlambat menyadarinya. Aku masih terjerat oleh rasa sayangku terhadapmu hingga masih tetap menunggumu di persimpangan ini, sedangkan kamu sudah jauh menempuh jalan yang kamu pilih, yaitu meninggalkanku.
            Sekarang aku menyampaikan terima kasih untukmu karena sudah menjadi orang yang aku sayangi. Kamu adalah laki-laki yang benar-benar aku sayangi untuk pertama kalinya. Aku berharap kamu baik-baik saja dan bahagia di manapun saat ini dan kamu tidak perlu membalas email ini.

            Suatu perasaan lega yang begitu besar menghampiri dirimu setelah mengklik icon “send” di email yang baru selesai kamu tulis. Pesan di email itu telah berkali-kali kamu baca dan ubah untuk memastikan semua yang tertulis di sana benar, semua makna yang dikandungnya tidak lebih dan tidak kurang dari apa yang ingin kamu sampaikan, semua yang diungkapkan jujur, kecuali untuk satu hal.
            Malam itu, setelah email terkirim kamu mulai menyusun rencana-rencana untuk mengantisipasi jika email kamu dibalas atau tidak oleh laki-laki itu. Kamu menyiapkan pernyataan-pernyataan yang mempertegas rasa kehilanganmu setelah kepergiannya. Namun tetap berhati-hati agar tidak kelihatan terlalu mengharapkannya kembali. Kamu akan menyampaikan rasa sedihmu ketika tidak bisa lagi tertawa lepas dan bercanda dengannya. Namun tetap memilih dan memilah kata-kata yang tepat agar tidak kelihatan betapa tersiksanya kamu saat itu. Kamu juga merencanakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan jika email kamu tidak dibalasnya. Kamu akan menghapus email tersebut dan mencoba melupakannya, kamu akan menghapus nomor kontaknya dan semua pesan yang pernah saling kalian kirimkan dari telpon genggammu, dan kamu akan menghilangkan akun miliknya dari semua jejaring sosial yang kamu ikuti agar tidak ada hal apapun yang dapat membuatmu mengingatnya.
            Kebisingan jalanan di dekat rumahmu mulai berkurang hingga kamu bisa jelas mendengar bunyi jarum jam yang berdetak di meja belajarmu. Jarum jam seakan tersenyum ketika kamu melihatnya. Jam dua kurang sepuluh menit. Sebelum tidur kamu mengingat lagi email yang tadi kamu kirimkan. Sedikit mengusikmu. Satu hal yang tidak mampu diungkapkan secara jujur yaitu kamu sangat berharap dia membalas emailmu. Kamu berharap dia akan meminta maaf karena telah meninggalkanmu atau paling tidak dia memberikan penjelasan tentang tindakannya selama ini, untuk mengurasi semua persangkaanmu terhadap dirinya.
            Kamu berusaha sekuatnya untuk melupakan email tersebut dan melupakan laki-laki yang menerimanya. Namun usahamu sebelum tidur menjadi sia-sia, semakin kamu berusaha melupakannya semakin kuat ingatan tentang laki-laki itu melekat dalam pikiranmu, hingga akhirnya kantuk berat dapat membuatmu tertidur sebelum suara adzan subuh berkumandang dari masjid di dekat rumahmu.

Bersambung..

170714


Tidak ada komentar:

Posting Komentar