Hal
baru dan kebiasaan baru seperti menantang kita dalam kehidupan, walau kadang
tidak semua orang siap untuk menghadapinya. Zona nyaman masih mengurung kita.
Langkah terasa berat diayunkan. Selajutnya ketakutan mulai melangkah perlahan datang.
Perangkap zona nyaman seperti menjebak kita dalam keadaan stagnan.
Hal
baru dapat juga disebut relatif. Karena hal baru bagi diri kita dapat saja
menjadi hal yang telah usang bagi orang lain. Untuk kali ini kita abaikan dulu
hal baru tersebut bagi orang lain. Pergantian hari adalah suatu hakikat hal baru
yang terjadi. Dengan nama yang sama, tentu Senin hari ini akan berbeda dengan
Senin minggu depan, bagi kita atau orang lain, dengan segala kejadian di
dalamnya.
Hal
baru bagi saya semacam jalan yang harus terus dilalui. Saya tidak mengganggap
hal baru selalu berhubungan dengan hal-hal besar dan berdampak masif terhadap
lingkungan. Hal sepele seperti mainan anak-anak dapat menjadi hal baru dan
menarik. Ketika mengunjungi pameran buku beberapa waktu yang lalu, saya
tertarik dengan sebatang seruling bambu. Seruling bambu yang mengelurkan nada
seperti kicau burung walau kapasitas tekanan udara yang diberikan sama.
Seruling
itu memikat saya untuk masuk ke dalam stand yang menjual mainan anak-anak.
Pengunjung stand itu rata-rata orang tua yang membawa anak masing-masing. Rasa
ingin tahu mendorong saya mengamati seruling tersebut dan mengabaikan
pikiran-pikiran liar yang mengatakan saya tidak pantas masuk dalam stand ini. Akhirnya
saya tahu bahwa dalam tabung seruling itu terdapat sekat yang bisa ditarik-dorong
hingga dapat mengeluarkan nada seperti kicauan burung.
Untuk
mencoba hal baru tidak semudah membalik halaman buku. Gamang adalah alasan yang
mempersulitnya. Lalu rasa takut salah akan melenyapkan keinginan mencobanya.
Seorang teman saya di kost, tidak pernah mengubah tatanan kamarnya selama enam
bulan. Alasannya “Ini sudah posisi terbaik dan terasa lapang” atau “Nanti akan
jadi terasa lebih sempit kalau diubah lagi”. Ketika dia mengubah posisi
kamarnya setelah dikritik banyak orang, ia lalu berkata “Ternyata posisi baru
ini membuat kamarnya terasa lebih lapang”
Menurut
saya wajar saja teman di atas berprasangka kamarnya akan terasa lebih sempit
dengan tatanan baru. Hal-hal baru dapat saja menjadi semacam pertaruhan. Di
mana kita akan mengalami ‘menang’ atau ‘kalah’. Seandainya benar, ketika
tatanan baru kamar teman tadi membuat terasa lebih sempit, artinya kita kalah
dalam pertaruhan. Namun, sungguh tidak ada yang harus disesali. Kalah dalam
pertaruhan atau salah dalam memustuskan adalah hal baru yang akan merujuk kita
ke hal baru yang lain, yang lebih baik dengan kemungkinan kita akan ‘menang’
dalam pertaruhan selanjutnya. Bagi saya ketika dalam perjalanan tidak mencoba hal-hal baru, penyesalan membuat saya dapat terlambat tidur. Karena itu salah satu kebahagiaan dalam hidup adalah dapat merasakan hal-hal baru di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar